Bab 2 - Beberapa Kesalahkaprahan
tentang Hipnosis menurut Erickson
Tidak semua kesalahkaprahan tentang hipnosis disampaikan di sini. Di bawah ini adalah beberapa pandangan keliru yang lazim kita jumpai tentang hipnosis.
Hipnosis medis atau dental bisa dipelajari dari hipnotis panggung
Kesalahkaprahan yang pertama ini berkaitan dengan keyakinan bahwa hipnosis medis atau dental bisa dipelajari dari hipnotis panggung. Orang bisa belajar hipnosis pada mereka untuk keperluan hiburan. Jika tujuannya adalah untuk penanganan medis, dental, atau psikologis, kita tidak bisa belajar pada hipnosis panggung. Anda perlu melakukan studi profesional dan ketekunan untuk mendalami hipnosis untuk kepentingan terapi. Dalam hipnoterapi kita berorientasi pada kebutuhan dan reaksi pasien dan bukan membikin takjub penonton.
Hipnosis memiliki kekuatan spesial
Kesalahkaprahan lainnya muncul karena anggapan bahwa siapa pun yang bisa menjalankan hipnosis pasti memiliki kekuatan, ilmu, dan kemampuan spesial. Sesungguhnya hipnosis adalah fenomena umum dalam pengalaman sehari-hari kita. Siapa pun yang bisa berkomunikasi dengan orang lain bisa mempelajari hipnosis.
Hipnosis memunculkan keajaiban
Hipnosis tidak memunculkan keajaiban. Hipnosis adalah pembelajaran. Setiap fenomena hipnosis adalah respons yang muncul karena keberhasilan proses pembelajaran tersebut.
Hipnosis berarti ketidaksadaran
Ini kesalahan fatal. Hipnosis memerlukan kemampuan untuk mendengar, melihat, berpikir, memahami, dan merasakan segala sesuatu dalam cara tertentu, tetapi itu tidak memerlukan ketidaksadaran. Subjek hipnotik adalah makhluk responsif dan operator hipnosis juga makhluk responsif. Tak diperlukan ketidaksadaran.
Hipnosis mensyaratkan kepasrahan total
Tak ada kepasrahan total. Hipnosis adalah upaya dua orang, dengan kerjasama antara subjek dan operator. Anda tidak bisa pasrah bulat-bulat kepada orang yang anda izinkan mengemudikan mobil anda. Namun ada kerjasama di sana dan anda mengizinkan orang itu mengemudikan mobil anda. Ini adalah urusan pembagian tugas dalam situasi tertentu.
Hipnosis melemahkan pikiran
Justru banyak kejadian sehari-hari yang melemahkan pikiran. Operator hipnosis tidak bekerja untuk merusak sel-sel otak subjek sehingga ia mampu melemahkan kemampuan pikiran. Kita hanya bisa menyodorkan rangsangan kepada pemikiran dan perasaan subjek, yang memungkinkannya memperkuat atau menyingkirkan pemikiran tertentu, saat situasi membutuhkan itu.
Bisa dihipnotis berarti tolol
Ada sementara orang yang menganggap bahwa bisa dihipnotis berarti tolol. Sugestibilitas memang bisa saja diartikan sebagai penerimaan gagasan secara tidak kritis. Namun “tidak kritis” di sini bukan berarti hilangnya kecerdasan. Lebih tepat jika dikatakan bahwa sugestibilitas adalah kemampuan seseorang untuk merespons gagasan. Dan itu menyiratkan kemampuan seseorang untuk menggunakan seluruh pemahamannya.
Di bawah pengaruh hipnotis orang akan membongkar rahasia
Jika orang teler karena obat, ia sangat mungkin mengungkapkan rahasia. Tetapi tidak dalam hipnosis. Hipnosis adalah kerjasama. Tidak ada hal-hal yang terjadi tanpa disepakati oleh subjek, termasuk membongkar rahasianya sendiri. Setiap orang yang mempraktekkan hipnosis untuk kepentingan terapi akan tahu betapa susahnya membuat subjek bisa menyingkirkan hambatannya untuk menceritakan apa saja. Hipnosis bisa membantunya mengungkapkan apa yang ia ingin ungkapkan, tetapi hipnosis tidak bisa memaksanya membuka apa saja yang ia tidak ingin membukanya. Seolah-olah subjek adalah budak yang bisa diperintah-perintah oleh hipnotis. Ini sangat keliru.
Takut tidak bisa bangun dari trance
Sekali lagi harus diingat bahwa hipnosis adalah kerjasama. Dua orang terlibat di sana, dua orang yang mungkin memiliki tujuan berbeda. Subjek masuk ke dalam kondisi trance. Ia memiliki tujuan-tujuan yang mungkin ia ketahui atau mungkin tidak ia ketahui. Dan tidak sulit sama sekali untuk bangun, karena salah satu tujuan trance adalah bangun dari trance.
Kita mungkin akan menghadapi situasi bahwa ada subjek yang tidak ingin bangun dari trance, tetapi itu keinginan subjek itu sendiri.Pasien yang ingin mempertahankan trance lebih lama mungkin mencoba melawan ketika hipnotis membangunkannya. Dalam kasus seperti ini, kita secara mudah bisa membalik teknik induksi trance. Anda bisa mengatakan saja, “Cepat atau lambat, kau akan bangun ketika seluruh sistem dalam dirimu siap melakukannya.”
Bagaimana jika hipnotisnya mati mendadak pada saat subjek dalam keadaan trance?
Misalkan anda menghipnotis seseorang dan membuatnya memasuki kondisi deep trance dan kemudian anda mati mendadak, apa yang akan terjadi dengan subjek? Jika hipnotis mati mendadak, yang berarti kerjasama antara dia dan subjeknya terhenti, maka subjek akan terbangun dengan sendirinya untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan hipnotis dan kenapa kerjasama mereka berakhir begitu saja.
Oke, sepuluh hal di atas mudah-mudahan bisa meluruskan sejumlah sesat pikir tentang hipnosis. Berikutnya, kita akan memasuki pandangan utama Erickson tentang hipnosis, yakni bahwa hipnosis tidak lain adalah sebuah pembelajaran. Lanjutkan ke bab 3, kita bicara tentang Hipnosis, sebuah Pembelajaran